JAKARTA–Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong pemanfaatan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi para petani tebu.
Melalui program itu, diharapkan petani tebu dapat meningkatkan produktivitas, kualitas, serta kuantitas produksi gula sehingga mampu memenuhi kebutuhan konsumsi di Indonesia.
“Program KUR ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat ekosistem bisnis perkebunan tebu rakyat dengan akses permodalan yang kini lebih mudah, diharapkan petani tebu dapat meningkatkan kapasitas produksinya, mengadopsi teknologi modern, serta memperluas lahan tanam,” tutur Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Irawan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (21/8/2024).
Ferry menuturkan saat ini pemerintah juga tengah gencar mendorong petani agar bisa mengakses KUR skema khusus, di mana penerima KUR khusus diwajibkan untuk melakukan usahanya secara berkelompok dan memiliki mitra usaha (off-taker) yang mampu menyerap hasil produksi mereka.
“KUR Khusus memiliki fitur yang cocok bagi petani tebu rakyat, di mana suku bunga atau marjin yang ditanggung penerimanya tetap sebesar 6 persen (tidak berjenjang seperti skema KUR lainnya), dan tidak dibatasi total akumulasi plafon, yang berarti tiap-tiap Penerima KUR Khusus dapat mengakses pembiayaan melalui KUR berulang kali,” katanya.
Menurutnya, piloting program pendanaan Petani Tebu Rakyat melalui penyaluran KUR skema Khusus yang merupakan kerja kolaborasi antara Kemenko Perekonomian, Kementerian Keuangan, Kementerian Pertanian, Pemprov Jawa Timur, Bank Jatim dan Sugar Co telah mampu menemukan formulasi yang tepat untuk pemenuhan persyaratan sebagai debitur KUR Khusus.
Lebih lanjut, dalam kegiatan tersebut diluncurkan juga beberapa program penguatan ekosistem tebu rakyat, diantaranya yakni Pengukuhan Satuan Tugas (Satgas) Penguatan Tebu Rakyat yang berjumlah 2.150 anggota dan memiliki tugas dalam memberikan penyuluhan bagi petani tebu binaan Sugar Co.
“Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) paket benih dan pupuk yang bekerjasama dengan Bank rakyat Indonesia (BRI), Launching Kartu Manis sebagai support technology yang mampu memberikan akses petani tebu terhadap pembelian bibit,” ujarnya.