JAKARTA–Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta maaf kepada masyarakat terutama warga nahdliyin yang protes atas kehadiran lima kader NU ke Israel.
Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf mengakui bahwa lima orang yang berfoto bersama Presiden Israel Isaac Herzog itu merupakan kader NU dan berasal dari lima lembaga NU yang berbeda.
Menurut pria yang akrab disapa Gus Yahya tersebut, kelima kader NU itu berangkat ke Israel atas inisiatifnya sendiri, tidak ada rekomendasi dari lembaga di PBNU.
“Jadi tidak ada instruksi atau arahan dari lembaga, mereka ke sana atas inisiatifnya sendiri. Jadi ini tidak terkait lembaga atau PBNU,” tuturnya di Kantor PBNU Jakarta, Selasa (6/7).
Dia menjelaskan jika kelima kader NU itu pergi ke Israel untuk menjalin hubungan kerja sama antar lembaga, maka PBNU sebagai induk organisasi harus mengetahui dan memberi rekomendasi.
“Jadi kalau untuk kerja sama kelembagaan itu maksimal di level nasional, kalau di level internasional harus melalui PBNU,” katanya.
Dia mengimbau kepada seluruh nahdliyin agar tidak melakukan kerja sama dalam bentuk apapun terkait Israel. Menurutnya, sikap PBNU terhadap Israel sudah jelas dan tidak boleh ada kerja sama apapun.
“Kecuali tujuannya untuk membantu rakyat Palestina. Tidak boleh ada tujuan lainnya,” ujarnya.